Sabtu, 03 Juli 2010

aku menjaga kesopanan sebagai tamu

Al-moushuli berkata : "aku melihat seorang anak kecil yang belum sampai umur balig di padang pasir, ia berjalan sendirian tanpa ada yang menemani sedangkan ia selalu menggerakan kedua bibirnya. Kemudian aku mengucapkan salam kepadanya dan dia pun menjawab salamku. Kemudian aku bertanya

Moushuli (M) : kamu mau kemana?
Anak kecil (A) : kepada Tuhanku Yang Maha Besar dan Maha Agung

M : mengapa kamu menggerak-gerakan kedua bibirmu?
A : karena aku sedang membaca kalam Allah

M : bukankah kamu belum dibebankan untuk beribadah? (Mukallaf)
A : aku telah melihat bahwa maut juga merenggut orang yang umurnya lebih kecil dariku

M : langkahmu pendek sedangkan perjalananmu sangat jauh
A : aku hanya disuruh melangkah sedangkan sampai tidaknya aku ke tujuan adalah urusan-Nya

M : manakah perbekalan dan kendaraanmu?
A : perbekalanku adalah keyakinanku sedangkan kendaraanku adalah dua kakiku.
M : yang aku tanyakan adalah tentang makanan dan minumanmu

A : wahai paman, apabila ada seorang makhluk yang mengundangmu untuk datang ke rumahnya, apakah pantas paman membawa perbekalan ke rumahnya?
M : tidak!

A : sesungguhnya Tuanku telah mengundangku untuk datang ke rumah-Nya (baitullah) dan Dia mengumumkan kepada semua manusia untuk mengunjungi-Nya, maka kelemahan keyakinan mereka menjadikan mereka membawa perbekalan untuk memenuhi undangan Tuhan mereka. Sedangkan aku mengingkari adab yang seperti itu, maka aku ingin menjaga kesopananku dengan-Nya. Apakah engkau melihat bahwa Dia menyia-nyiakanku?
M : tidak

Kemudian dia hilang dari pandanganku.

Cerita diatas menjelaskan rizki kita yang sudah dijamin Allah bahkan sebelum kita lahir di dunia. Jangan pernah takut kekurangan sehingga kita menghalalkan segala cara. Karena Allah tidak mungkin menyia-nyiakan kita.. Wallahualam

Terus semangat mencari rizki yang halal!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar