Senin, 05 Juli 2010

Seorang anak yang tidak mentaati ayahnya

Seorang anak yang tidak mentaati ayahnya

Ketika Rasulullah saw menyeru kaum kaum muslimin yang mampu untuk berperang pada peristiwa Badar, ada sebuah peristiwa aneh yang terjadi terhadap Saad bin Khaitsamah dengan ayahnya. Hal itu sebenarnya tidak aneh terjadi ketika Rasulullah menyeru kaum muslimin untuk mempertahankan agama Allah dan berjihad di jalan-Nya

Pada waktu itu Khaitsamah berkata kepada anaknya, Saad.
"Wahai anakku, aku akan pergi berperang. Engkau tinggalah di rumah ini untuk menjaga para wanita dan anak-anak."
Saad menjawab,
"Demi Allah, tidak mungkin wahai ayahku. Aku lebih ingin ikut memerangi mereka. Engkau lebih kami butuhkan untuk menetap di rumah saja. Aku harus pergi berperang dan engkau harus di rumah saja."

Khaitsamah marah dan berkata kepada anaknya,
"Apakah engkau mendurhakai aku wahai Saad?"
Saad menjawab,
"Allah telah mewajibkan aku berperang dan Rasulullah telah menyeruku untuknya. Mengapa engkau memerintahkan aku untuk melakukan hal yang lain. Mengapa engkau menyuruhku untuk mematuhimu dan engkau juga menyuruhku untuk mendurhakai Allah dan Rasul-Nya?"

Khaitsamah menjawab,
"Wahai anakku, apabila salah seorang diantara kita harus pergi utamakanlah aku pergi."
Saad berkata,
"Demi Allah, wahai ayah, kalaulah bukan karena surga, aku akan lebih mengutamakannya."

Akan tetapi Khaitsamah tidak mau mengalah kecuali dengan mengadakan undian antara dia dengan anaknya. Ternyata yang keluar adalah anaknya, Saad. Kemudian Saad pergi ke medan perang hingga mati syahid. Ayahnya sangat bersedih, bukan karena kehilangan anaknya, melainkan karena dirinya tidak mendapat mati syahid.

Kemudian pada perang Uhud, Khaitsamah berkehendak ikut berperang, tetapi Rasulullah SAW tidak membolehkannya. Dalam keadaan menangis, dia berkata kepada Nabi SAW,

"Wahai Rasulullah, keinginanku sudah tidak dapat aku raih pada Perang Badar. Pada saat itu aku sangat ingin ikut berperang sehingga aku membuat undian dengan anakku. Akan tetapi, yang keluar adalah undian anakku Saad. Kemudian dia dapat rezeki mati
syahid. Pada malam tadi aku memimpikan anakku. Dia berkata : "Segeralah menyusul kami ke surga, karena aku sudah menemukan apa yang dijanjikan oleh Tuhanku."

Sungguh wahai Rasulullah, aku sangat ingin menemaninya di surga sedangkan pada saat ini usiaku sudah semakin lanjut tulangku sudah melemah. Aku ingin bertemu dengan Tuhanku."

Kemudian Khaitsamah pergi berperang, hingga mendapat mati syahid, dan menyusul serta menemani anaknya di surga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar